Kalau Anda mengira wisata di sekitar Malioboro hanya seputar jalan-jalan, belanja batik, dan makan gudeg, tunggu dulu. Dari situs budaya, spot foto estetik, sampai tempat healing yang adem, semuanya bisa Anda temukan hanya dengan berjalan kaki atau naik becak sebentar dari Malioboro. Yuk, kita bahas satu per satu destinasi kece yang bisa Anda jelajahi wisata dekat Malioboro sini!
Wisata Budaya: Napak Tilas Sejarah di Jantung Yogyakarta
1. Keraton Yogyakarta
Cuma sekitar 15 menit jalan kaki dari Malioboro, Anda bisa langsung menyentuh denyut nadi budaya Yogyakarta di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.Kalau Anda datang di pagi hari, bisa lihat langsung pertunjukan seni seperti tari klasik Jawa atau gamelan yang digelar rutin di pendopo.
Bangunan megah, ukiran halus, dan suasana yang tenang membuat tempat ini cocok buat Anda yang suka konten berbau heritage. Jangan lupa mampir ke museum di dalam area keraton untuk melihat koleksi pusaka, lukisan raja-raja Mataram, sampai kereta kencana yang antik banget.
2. Taman Sari
Kompleks ini dulunya punya sistem kanal air, kolam pemandian, dan lorong bawah tanah rahasia. Sekarang, selain jadi destinasi wisata sejarah, Taman Sari juga jadi surga foto Instagramable. Banyak spot dengan estetika vintage yang natural banget, cocok buat Anda yang doyan eksplorasi visual.
Wisata Belanja dan Kuliner: Surga Pecinta Oleh-Oleh dan Camilan
3. Pasar Beringharjo
Letaknya masih di ruas utama Jalan Malioboro, tapi suasananya beda total. Di sinilah Anda bisa berburu batik, kain tradisional, rempah-rempah, hingga barang-barang antik.
Beringharjo bukan cuma pasar, tapi juga semacam time capsule. Aroma rempah dan suara tawar-menawar pedagang seperti membawa kita ke masa lalu. Kalau lapar, langsung naik ke lantai dua untuk icip-icip jajanan legendaris seperti pecel, soto, dan wedang ronde.
4. Sentra Gudeg Wijilan
Cuma lima menit naik becak dari Malioboro, Anda bisa mampir ke kawasan Wijilan yang terkenal sebagai sentra gudeg. Di sini, Anda bisa nyobain berbagai versi gudeg: dari yang kering banget sampai yang manis dan basah. Salah satu yang terkenal adalah Gudeg Yu Djum yang udah melegenda sejak puluhan tahun lalu.
Kalau Anda baru pertama kali makan gudeg, cobain versi komplit dengan sambal krecek, telur pindang, dan ayam opor. Nendang banget di lidah!
Wisata Santai dan Estetik: Tempat Nongkrong dan Healing
5. Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Titik Nol Kilometer bukan sekadar perempatan jalan biasa. Ini adalah tempat yang menyatukan bangunan-bangunan bersejarah seperti Gedung Agung, Kantor Pos, dan Benteng Vredeburg. Saat sore menjelang malam, suasananya berubah jadi romantis banget. Banyak musisi jalanan manggung, dan lampu-lampu jalan menambah vibe yang khas.
Cocok banget buat Anda yang pengen nongkrong santai sambil menikmati suasana kota yang hidup tapi tetap terasa intim. Jangan lupa ambil foto dengan latar belakang gedung kolonial yang estetik!
6. Alun-Alun Kidul
Bergeser sedikit ke selatan dari Keraton, Anda akan sampai di Alun-Alun Kidul atau sering disingkat Alkid. Tempat ini terkenal dengan dua pohon beringin kembar yang konon bisa mengabulkan permintaan kalau Anda bisa berjalan melewati tengah-tengahnya dengan mata tertutup. Seru, kan?
Di malam hari, Alkid berubah jadi taman hiburan mini. Ada sepeda hias dengan lampu warna-warni, penjaja makanan ringan, dan suasana penuh tawa. Cocok banget buat healing ringan atau quality time bareng pasangan.
Wisata Alternatif: Hidden Gems yang Mulai Dilirik
7. Kampung Wisata Taman Sari
Bukan cuma kompleks pemandian Sultan, kawasan Taman Sari juga punya kampung kreatif yang sekarang hits banget di kalangan wisatawan muda. Jalan-jalan di sini seperti masuk ke galeri seni terbuka: dinding-dinding rumah warga dihiasi mural, dan banyak workshop kerajinan batik atau perak yang bisa Anda ikuti.
Selain mendukung ekonomi lokal, Anda juga bisa belajar langsung dari para seniman kampung. Seru dan bermakna!
8. Museum Sonobudoyo
Kalau Anda tipe yang suka museum tapi pengen yang beda dari yang lain, coba mampir ke Museum Sonobudoyo. Lokasinya persis di sebelah alun-alun utara. Koleksinya lengkap banget—mulai dari wayang, keris, sampai artefak kuno dari zaman Hindu-Buddha.
Menariknya lagi, setiap malam tertentu ada pertunjukan wayang kulit dengan dalang asli. Nuansa mistis dan sakralnya terasa banget, apalagi kalau Anda nonton sambil duduk lesehan dengan segelas teh hangat.
Tips Eksplorasi Dekat Malioboro
- Jalan kaki atau naik becak? Kalau jaraknya masih dalam 2 km dari Malioboro, sebaiknya jalan kaki atau sewa becak. Selain lebih ramah lingkungan, Anda juga bisa menikmati suasana kota yang syahdu.
- Datang pagi atau sore? Beberapa tempat seperti Keraton dan Taman Sari lebih cocok dikunjungi pagi hari. Sementara Titik Nol dan Alun-Alun Kidul lebih hidup saat sore dan malam.
- Jangan lupa bawa kamera! Banyak spot foto menarik yang nggak bisa Anda dapatkan di tempat lain. Bawa juga baterai cadangan dan memori ekstra.
Malioboro memang pusat wisata Yogyakarta, tapi jangan berhenti di situ. Dalam radius yang nggak terlalu jauh, ada banyak tempat menarik yang siap memanjakan mata dan hati. Dari budaya, kuliner, sampai suasana malam yang romantis—semuanya ada. Jadi, kalau Anda lagi di Jogja, jangan cuma ke Malioboro. Keluar dari zona mainstream dan jelajahi pesona-pesona tersembunyi di sekitarnya. Dijamin, pengalaman wisatamu bakal lebih kaya dan nggak terlupakan!

Saya adalah seorang penulis profesional yang telah mengukir reputasi sebagai ahli dalam pembuatan konten tentang sewa mobil dan rental kendaraan. Dengan pengalaman luas di bidang pemasaran digital dan SEO, Saya berhasil memadukan kreativitas dengan strategi yang tepat guna, sehingga kontennya selalu menarik perhatian audiens serta menempati posisi terbaik di mesin pencari.