Program Makan Bergizi Gratis di Kendari

Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Pakai Uang Prabowo, Kok Bisa?

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat kerawanan gizi tinggi. Namun, baru-baru ini terungkap bahwa pelaksanaan program MBG di Kendari, Sulawesi Tenggara, masih menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat: bagaimana bisa program pemerintah dibiayai oleh dana pribadi presiden?

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengonfirmasi bahwa program MBG di Kendari memang masih menggunakan sisa anggaran uji coba yang sebelumnya diberikan oleh Presiden Prabowo. Menurut Hasan, sebelum pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersedia, beberapa wilayah memanfaatkan dana pribadi presiden untuk menjalankan program ini.

Program Makan Bergizi Gratis di Kendari
Program Makan Bergizi Gratis di Kendari

Latar Belakang Program Makan Bergizi Gratis

Program ini diharapkan dapat menjangkau sekitar 82,9 juta orang di seluruh Indonesia. Untuk mendukung pelaksanaan program ini, pemerintah membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertugas mengoordinasikan dan mengawasi distribusi makanan bergizi kepada masyarakat. Anggaran sebesar Rp71 triliun telah dialokasikan dalam APBN 2025 untuk mendanai program ini.

Peran Dana Pribadi Presiden dalam Program MBG

Sebelum anggaran APBN tersedia, Presiden Prabowo Subianto menggunakan dana pribadinya untuk memulai program MBG di beberapa wilayah sebagai tahap uji coba. Salah satu wilayah yang menerima dana uji coba ini adalah Kendari. Menurut Hasan Nasbi, sisa anggaran uji coba dari dana pribadi presiden masih digunakan untuk menjalankan program MBG di Kendari hingga saat ini.

Transisi Pendanaan dari Dana Pribadi ke APBN

Dengan telah dialokasikannya anggaran APBN untuk program MBG, diharapkan seluruh wilayah, termasuk Kendari, akan segera beralih menggunakan dana pemerintah. Hasan Nasbi menyatakan bahwa setelah sisa dana uji coba habis, program MBG di Kendari akan didanai oleh APBN melalui Badan Gizi Nasional.

Implementasi Program MBG di Kendari

Pelaksanaan program MBG di Kendari berjalan dengan memanfaatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang didanai dari sisa anggaran uji coba. Program ini menyediakan makanan bergizi gratis kepada masyarakat, khususnya siswa sekolah, untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan mereka. Meskipun masih menggunakan dana pribadi presiden, program ini tetap mengikuti standar operasional prosedur yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.

Rencana Pengembangan Program MBG ke Depan

Pemerintah merencanakan penambahan jumlah dapur MBG secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahap awal, terdapat 190 dapur yang mulai beroperasi, dan jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi 937 dapur pada awal Maret 2025. Selain itu, Badan Gizi Nasional merencanakan penambahan hingga 5.000 SPPG untuk memimpin 5.000 dapur MBG pada pertengahan tahun 2025. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan meningkatkan kualitas gizi secara nasional.

Tanggapan Masyarakat terhadap Penggunaan Dana Pribadi Presiden

Penggunaan dana pribadi Presiden Prabowo untuk mendanai program MBG di Kendari mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Beberapa pihak mengapresiasi langkah ini sebagai bentuk komitmen presiden dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, ada juga yang mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana pribadi dalam program pemerintah. Pemerintah diharapkan dapat segera melakukan transisi pendanaan ke APBN agar program ini berjalan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik.

Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Pakai Uang Prabowo
Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Pakai Uang Prabowo

Dalam kesimpulannya, penggunaan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto dalam program Makan Bergizi Gratis di Kendari merupakan langkah sementara sebelum anggaran APBN tersedia. Pemerintah berencana untuk segera mengalihkan pendanaan program ini ke APBN melalui Badan Gizi Nasional agar pelaksanaannya lebih terstruktur dan transparan. Diharapkan, program ini dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia secara merata dan berkelanjutan.

Note : Artikel ini bersifat untuk menginformasikan. Semoga bermanfaat dan jangan lewatkan berbagai informasi terbaru di Altha Rent!

Scroll to Top