Halo teman-teman! Setelah sebelumnya kita tahu tentang fakta unik Purworejo, kali ini kita beranjak untuk membahas salah satu kota di Jawa Timur. Situbondo, sebuah kota yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia, adalah tempat yang penuh dengan keindahan alam dan sejarah yang memukau. Dikenal sebagai “Kota Sunrise” karena letaknya yang menghadap ke Samudra Hindia, menyimpan banyak fakta unik Situbondo yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa fakta unik yang membuat Kota Situbondo menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
Sejarah Situbondo
Sebagai kota yang kaya akan sejarah, Situbondo memiliki banyak cerita menarik yang menggambarkan akar-akarnya yang dalam. Berikut adalah beberapa fakta unik sejarah Situbondo:
1. Jejak Kerajaan Majapahit
Situbondo memiliki sejarah yang berkaitan dengan Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Dalam sejarahnya, terdapat bukti-bukti keberadaan situs-situs arkeologis yang mengungkapkan kehadiran Majapahit di daerah ini. Ini mencerminkan hubungan kuat antara Situbondo dan kejayaan Majapahit.
2. Penjajahan Belanda dan Perlawanan Rakyat
Pada masa penjajahan Belanda, Situbondo adalah pusat perlawanan rakyat yang gigih melawan penjajahan kolonial. Banyak pejuang kemerdekaan terkenal berasal dari kota ini, seperti Bung Tomo dan Bung Hatta. Mereka memainkan peran penting dalam memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda.
3. Peninggalan Kolonial Belanda
Anda masih dapat melihat jejak penjajahan Belanda di Situbondo dalam bentuk bangunan-bangunan bersejarah. Salah satunya adalah Balai Kota Situbondo yang megah, yang merupakan salah satu peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Bangunan ini adalah contoh arsitektur Belanda yang indah yang masih menjadi salah satu ikon kota.
Fakta Unik Situbondo
Selain memiliki sejarah yang panjang dan tempat wisata yang menarik, Kota Situbondo juga memiliki beberapa fakta unik yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:
1. Asal Usul Nama Situbondo
Salah satu fakta unik tentang Kabupaten Situbondo adalah asal-usul nama Situbondo. Berdasarkan legenda Pangeran Situbondo, nama Situbondo berasal dari nama Pangeran Situbondo atau Pangeran Aryo Gajah Situbondo. Pangeran Situbondo berasal dari Madura dan pada suatu ketika ingin meminang Putri Adipati Suroboyo yang terkenal cantik. Namun, keinginan Pangeran Situbondo ditolak oleh Adipati Suroboyo dan diberi persyaratan untuk membabat hutan di sebelah Timur Surabaya.
Persyaratan tersebut hanyalah suatu alasan karena Adipati Suroboyo sebenarnya tidak ingin menikahkan putrinya dengan Pangeran Situbondo. Pangeran Situbondo kemudian memenuhi persyaratan tersebut dan berhasil membabat hutan tersebut. Setelah itu, Pangeran Situbondo membangun sebuah kerajaan di daerah tersebut dan memberi nama kerajaannya dengan nama Situbondo.
Selain legenda Pangeran Situbondo, ada juga versi lain tentang asal-usul nama Situbondo. Menurut versi lain, nama Situbondo berasal dari kata “siti” yang berarti tanah dan “bondo” yang berarti ikat. Hal tersebut dikaitkan dengan suatu keyakinan bahwa orang pendatang akan diikat untuk menetap di tanah Situbondo. Kenyataannya, hal tersebut mendekati kebenaran karena banyak orang pendatang yang akhirnya menetap di Kabupaten Situbondo.
2. Tari Topeng Kerte Situbondo
Tari Topeng Kerte merupakan salah satu kekayaan budaya unik yang dimiliki oleh kota Situbondo, Jawa Timur. Tarian ini memiliki sejarah yang panjang dan mencerminkan kearifan lokal serta keindahan seni pertunjukan tradisional. Dalam tarian ini, para penari menggunakan topeng sebagai atribut penting yang memberikan karakter khusus pada setiap tokoh yang digambarkan.
Sejarah Tari Topeng Kerte Situbondo dapat ditelusuri hingga awal abad ke-18. Tari ini berasal dari desa Kerte, Kecamatan Situbondo, dan telah dilestarikan secara turun temurun oleh masyarakat setempat. Tarian ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya masyarakat Situbondo. Dalam perkembangannya, Tari Topeng Kerte telah mengalami berbagai pengaruh dan modifikasi, namun tetap mempertahankan esensi dan ciri khasnya yang orisinal.
Salah satu ciri khas dari Tari Topeng Kerte adalah gerak tarian yang lincah dan ekspresif. Para penari menggunakan gerakan tubuh, tangan, dan kaki yang terkoordinasi dengan baik untuk menggambarkan pesan dan emosi dalam cerita yang disampaikan. Selain itu, gerakan mata dan mimik wajah yang hidup juga menjadi bagian penting dari tarian ini.
Tari Topeng Kerte bukan hanya sekadar sebuah pertunjukan tari semata, melainkan juga mengandung nilai-nilai moral dan pesan-pesan sosial yang ingin disampaikan kepada penonton. Cerita yang diangkat dalam tarian ini sering kali bercerita tentang kehidupan masyarakat sehari-hari, mitologi Jawa, atau kisah legenda yang mengandung makna dan pembelajaran. Melalui Tari Topeng Kerte, masyarakat Situbondo dapat mengenang dan mengapresiasi warisan leluhur serta memperkuat ikatan budaya dan identitas lokal mereka.
3. Festival Gandrung Sewu
Festival Gandrung Sewu adalah ajang tahunan yang diadakan di Situbondo, Jawa Timur untuk memperingati hari jadi Kota Situbondo. Festival ini menampilkan tarian tradisional khas Situbondo, yaitu Tari Gandrung Sewu yang didukung oleh orkestra tradisional yang terdiri dari sekitar 150 pemain musik. Tari Gandrung Sewu secara harfiah berarti “seribu gandrung” dan menggambarkan sebuah kisah cinta seorang raja dengan seorang gadis dari rakyat biasa.
Selain tarian, ada berbagai atraksi dan kegiatan menarik yang disajikan dalam festival ini seperti pertunjukan seni budaya, pameran kuliner, pasar malam, serta berbagai kegiatan komunitas dan olahraga. Festival Gandrung Sewu menjadi ajang untuk memperkenalkan kebudayaan dan tradisi khas Situbondo kepada masyarakat lokal dan turis yang datang berkunjung.
4. Dusung Karang Kenek
Dusun Karang Kenek, sebuah desa terpencil di Situbondo, Jawa Timur, telah menjadi sorotan karena fakta unik yang luar biasa. Dusun ini dikenal karena memiliki hanya 26 kepala keluarga, dan jumlah ini tidak pernah bertambah seiring berjalannya waktu. Mitos yang mengelilingi fenomena ini telah menjadi sebagian dari identitas Dusun Karang Kenek yang memikat.
Salah satu mitos yang kuat di Dusun Karang Kenek adalah bahwa jika ada keluarga yang datang dari luar dan ingin tinggal di dusun ini, maka akan ada keluarga yang secara misterius akan pindah atau meninggal. Sebaliknya, jika ada keluarga yang meninggal atau pindah dari dusun ini, maka akan ada keluarga baru yang akan datang menggantikan mereka.
Mitos Dusun Karang Kenek juga mencakup gagasan tentang perlindungan gaib yang diberikan kepada dusun ini oleh roh atau entitas supranatural. Konon, roh-roh penjaga dusun ini merasa nyaman dengan jumlah 26 keluarga dan dengan menjaga angka ini, penduduk dusun meyakini bahwa mereka akan tetap mendapatkan perlindungan roh-roh tersebut. Ini adalah keyakinan yang dalam dan kuat di kalangan masyarakat Dusun Karang Kenek.
5. Kampung Blekok
Kampung Blekok adalah salah satu ekowisata yang terletak di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Kampung Blekok terkenal dengan ribuan ekor burung bangau yang menghuni kawasan hutan bakau. Selain itu, kampung ini juga memiliki fakta unik tentang asal-usul namanya. Berdasarkan bahasa Jawa, Blekok berarti bangau.
Oleh karena itu, Kampung Blekok artinya kampung bangau. Kampung Blekok dinamakan demikian karena di kawasan hutan bakau tersebut terdapat banyak sekali burung bangau yang berkumpul dan bersarang di sana. Burung bangau sendiri merupakan salah satu jenis burung yang dilindungi di Indonesia karena populasinya yang semakin berkurang. Oleh karena itu, Kampung Blekok juga berfungsi sebagai tempat konservasi burung bangau.
6. Rujak Petis dan Nasi Sodu
Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memiliki kuliner khas yang patut dicoba, salah satunya adalah rujak petis. Rujak petis merupakan makanan khas Situbondo yang terbuat dari buah-buahan segar seperti mangga, jambu biji, nanas, dan bengkoang yang dicampur dengan bumbu rujak yang pedas dan asam. Keunikan dari rujak petis adalah buah-buahan yang digunakan harus dipetik langsung dari pohonnya agar rasanya lebih segar dan nikmat.
Selain rujak petis, Kabupaten Situbondo juga memiliki kuliner khas lainnya yaitu nasi sodu. Nasi sodu merupakan nasi yang dimasak dengan menggunakan air kelapa dan santan yang kemudian disajikan dengan lauk pauk seperti ayam goreng, ikan goreng, dan sambal terasi. Keunikan dari nasi sodu adalah rasanya yang gurih dan lezat karena menggunakan bahan-bahan alami yang segar.
7. Ritual Ohjung
Ojhung adalah ritual tradisi dari Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, yang telah dilakukan oleh para leluhur dan nenek moyang Desa Bugeman. Ritual ini unik karena melibatkan saling pukul badan dengan menggunakan senjata rotan yang dimainkan oleh dua orang. Kedua peserta bergantian memukul satu sama lain dengan rotan yang dipegang dengan kedua tangan.
Meskipun terlihat sangat menyakitkan, para pemain Ojhung bukanlah lelaki sembarangan. Mereka telah “diisi” secara ritual sehingga memiliki kekuatan tahan sakit akibat pukulan. Bahkan jika terlihat goresan-goresan akibat pukulan di punggung, bahkan sampai keluar darahnya, mereka tetap tersenyum dan sama sekali tidak terucap kata mengaduh.
Ritual Ojhung ini masih dilestarikan oleh warga Desa Bugeman sebagai sebuah ritual tahunan yang wajib dilaksanakan. Ada 5 alasan ditampilkannya seni Ojhung ini.
- Pertama, di beberapa daerah, Ujung merupakan ritual untuk mendatangkan hujan, dimana dipercaya manakala darah pemain menetes ke tanah, itulah pertanda permohonan mereka diterima oleh Yang maha Kuasa.
- Kedua, permainan Ojhung ini juga menjadi pertunjukan awal dari pertunjukan Singo Ulung Situbondo, atau Bantengan di Mojokerto, dan sejumlah kesenian rakyat lainnya.
- Ketiga, Ojhung juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga Desa Bugeman.
- Keempat, ritual ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan keberanian dan ketangkasan para pemain.
- Terakhir, Ojhung juga menjadi media untuk melestarikan budaya dan tradisi leluhur yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Kabupaten Situbondo juga memiliki beberapa fakta unik lainnya yang patut diketahui. Berikut ini adalah beberapa fakta unik lainnya tentang Kabupaten Situbondo:
- Kabupaten Situbondo memiliki banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah Pantai Watu Ulo, Air Terjun Tancak, dan Gunung Baluran.
- Kabupaten Situbondo juga memiliki kuliner khas yang patut dicoba diatas. Beberapa di antaranya adalah Nasi Pecel, Sate Kerang, dan Soto Ayam.
- Kabupaten Situbondo memiliki pelabuhan penumpang dan niaga bernama Pelabuhan Panarukan yang terkenal sebagai ujung timur dari Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan di pulau Jawa yang dibangun oleh Daendels pada era kolonial Belanda.
- Mayoritas penduduk di Kabupaten Situbondo berasal dari suku Madura dan selebihnya merupakan pendatang dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan provinsi lain di Indonesia.
- Kabupaten Situbondo juga memiliki beberapa desa yang terkenal dengan cerita mistisnya, seperti Desa Kutukan di Dusun Karang Kenek.
Dari beberapa fakta unik di atas, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Situbondo merupakan daerah yang kaya akan sejarah dan budaya. Selain itu, Kabupaten Situbondo juga memiliki banyak tempat wisata yang menarik dan kuliner khas yang patut dicoba. Meskipun terkenal dengan cerita mistis tentang beberapa desanya, Kabupaten Situbondo tetap menjadi tempat yang ramah dan menyenangkan untuk dikunjungi. Jangan lupa juga menggunakan sewa Elf Situbondo jika melakukan perjalanan kesana